Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menemukan Makna Hidup dalam Derap Nafas dan Langkah Kaki | Wanda Agus Prasetya

Menemukan Makna Hidup dalam Derap Nafas dan Langkah Kaki: Sebuah Catatan Perjalanan Pendidikan di Jogja

Penulis: Wanda Agus Prasetya

Halo, namaku Wanda :) Selamat datang dalam perjalanan kata-kata yang melintasi derap nafas dan langkah kaki, sebuah cerita mengenai pencarian makna hidup dalam perjalanan pendidikanku di Jogja. Kota pelajar ini, dengan segala keindahan dan keberagaman budayanya, menjadi saksi bisu setiap langkah yang diambil dan napas yang dihela dalam perjalanan pembelajaran.

Disclimer: Tulisan ini dibuat tentu saja sebagai ajang refleksi penulis dan sebagai perwujudan bentuk rasa syukur setelah 2 tahun menimba ilmu di Jogja dan berhasil menyelesaikannya dengan tepat waktu. Semoga tulisan ini dapat menjadi rekam jejak yang bisa dibaca sewaktu-waktu serta dapat memberikan manfaat bagi yang membaca-nya. Ada beberapa poin dan hal yang tidak bisa saya ceritakan lebih mendalam, lantaran menurut saya itu privasi yang tidak perlu saya sharingkan. Seperti untuk nama orang yang sudah berjasa dalam perjalanan pendidikan saya (yang telah sudi memberikan support secara full baik materiil maupun immateriil) tidak bisa saya sebutkan, lantaran identitasnya minta disembunyikan. 

Selamat membaca, semoga ada banyak hikmah dan pembelajaran yang bisa kita petik.

Bagian 1: Mimpi Lanjut Studi S2
Bagian 2: Perempuan Berjiwa Malaikat
Bagian 3: Jogja, I’m coming
Bagian 4: UNY Kampus Pendidikan Terbaik
Bagian 5: Hutang Karaokean yang Belum Terbayarkan
Bagian 6: Full Lampung – Jogja di dalam Bagasi
Bagian 7: Manusia over dosis, Terlampau Baik!
Bagian 8: Pelajaran Berharga dari Mas Pras
Bagian 9: Jogja Tidak Hanya Istimewa, Tetapi Juga Mempesona
Bagian 10: Toga Master dan Ungkapan Terimakasih

Terimakasih banyak. Salam hangat dariku. Semoga teman-teman dalam keadaan baik, sadar, dan sehat selalu. Aamiin.

Post a Comment for "Menemukan Makna Hidup dalam Derap Nafas dan Langkah Kaki | Wanda Agus Prasetya"