Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Agar Ramadhanmu Lebih Bermakna


Tulisan tentang Agar Ramadhan menjadi lebih bermakna ini merupakan ringkasan yang kutangkap dari agenda Kanjian Kampus Ramadhan UNY 1445 H KAISAR. Kajian disampaikan oleh Ustadz Dwibudiya S.Pd., M.Pd pada kamis, 14 Maret 204 menjelang waktu berbuka. 

Ada tiga hal yang penting agar ramadhan menjadi bermakna.

1. Respon Psikologis Bergembira

Ketika kita oleh Allah dipermudah untuk mendapatkan fadilah dan rahmat Allah untuk melakukan ibadah maka seyogyanya respon psikologis kita berbahagia. Termasuk juga diperjumpakannya kita dengan bulan suci Ramadhan.

Dalam konteks kuliah, sadari bahwa kita terseleksi itu karena Rahmat Allah, masuk kuliah atau kebaikan lain, mesti antusias dan bergembira dengan segala konsekuensi di dalamnya. Kegembiraan tertampakkan dengan ekspresi wajah yang antusias. Kita juga merupakan makhluk yang terseleksi bertemu dengan Ramadhan di tahun ini.

Segala sesuatu kebaikan sebaiknya disambut dengan gembira dan antusias. Sama halnya saat berhadapan dengan Romadhan sebaiknya juga berbahagia. Selanjutnya menjalani segala ibadah selama bulan ramadhan dengan bahagia pula.

2. Memperkuat Keimanan

Keimanan yang kokoh dibentuk dari dua hal yaitu tsaqofah (pengetahuan), iradah (kemauan). Yang selanjutnya menjadi motor penggerak dalam bentuk amal. Orang yang punya pengetahuan dan kemauan maka akan semakin mudah untuk beramal. Kuadran yang timpang di kuadran lain maka tidak akan optimal.

Nabi mengatakan setiap amal ada masa-masa semangatnya, setiap masa-masa semangat itu ada masa-masa turun. Yang harus kita lakukan saat masa semangat kita defisit. Al Quran memberikan solusi ambil segera tindakan.

Disadari ataupun tidak sebenarnya tugas-tugas kuliah itu sederhana. Menjadi tidak sederhana karena kita kerjakan di waktu-waktu limit. Maka sebaiknya sadari bahwa sebetulnya banyak hal yang bisa di optimalkan jika dikerjakan jauh-jauh hari.

3. Mengaharap keridhoan Allah

Coba di hari-hari pertama ramadhan kita hitung-hitung berapa dan apa saja ibadah yang kita lakukan selama Ramadhan. Sering kali ramadhan kita tidak bermakna karena kita tidak mempunyai target dalam beribadah. Rancanglah target dengan jelas. Selanjutnya, optimalkan seluruh peluang alam dengan sebaiknya, dengan cara tersebut kita akan lebih produktif. 

Contoh sederhana menjelang berbuka kita sering melulakan satu hal yaitu saat berbuka puasa bersama (acara) kita kehilangan kesempatan untuk berdoa padahal waktu menjelang berbuka adalah salah satu waktu dimana doa diijabah. Ingat bahwa ada 3 doa yang tidak tertolak, doa pemimpin yang adil, doanya orang berpuasa hingga berbuka, dan yang terakhir doanya orang yang diakhiri. Jangan sampai juga dengan berbuka meninggalkan waktu untuk sholat berjamaah dan tarawih.

Mengadakan buka bersama itu baik, asalkan dengan kadar yang normal. Kadar yang tidak berlebihan. Di dalam sahur itu ada berkah, maka jangan tinggalkan. Lawan rasa malas saat bangun sahur. Godaan lainnya adalah menyibukkan diri pada hal-hal yang mubah. Seperti menonton tv. Ada banyak godaan yang akan mendistraksi kita dalam beribadah selama di bulan ramadhan.

Ibnu Taimiyah berkata bahwa setiap kali saya memiliki persoalan sulit untuk di selesaikan yang saya lakukan adalah membaca istighfar 1000 kali bisa kurang atau lebih, dengannya saya menjadi dipermudah segala urusan. Maka sebaiknya kita juga menghiasi hari kita salama ramadhan dengan beristighfar.

Jangan berkecimpung dengan hal yang tidak layak dan tidak perlu kita lakukan. Siapa yang dimasa masa nge kufurnya masih berada dalam sunnah Nabi maka mereka termasuk orang-orang yang mendapat hidayah. Mengurangi jangan sampai meninggalkan.

Semoga ramadhanku, ramadhanku, dan ramadhan kita di tahun menjadi lebih bermakna.

Post a Comment for "Agar Ramadhanmu Lebih Bermakna"