Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peran Filsafat dalam Pendidikan Matematika

 

Sebelum membahas tentang peran filsafat dalam pendidikan matematika, penting untuk dibahas terlebih dahulu definisi dari filsafat, filsafat pendidikan, filsafat matematika dan juga filsafat pendidikan matematika, serta keterkaitannya. Filsafat merupakan ilmu yang mengkaji secara rasional untuk memahami kebenaran mendasar tentang diri mereka sendiri, dunia tempat mereka tinggal, dan hubungan mereka dengan dunia dan satu sama lain, melalui penyelidikan rasional tentang suatu objek (Sebastianus Fedi, dkk, 2021).

Pengertian filsafat secara sederhana dapat dimulai dengan pertanyaan. Prof. Dr. Marsigit, M.A dalam perkuliahan Filsafat Ilmu magister pendidikan matematika Universitas Negeri Yogyakarta selalu mengulang pernyataan bahwa “berfilsafat adalah bertanya”. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tidak ada filsafat jika tidak ada pertanyaan. Jika dikaitkan dengan pengertian filsafat yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan ilmu untuk mengetahui suatu hal secara mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan kritis yang diajukan. Kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab secara logis untuk mendapatkan suatu kesepakatan atau suatu kebenaran.

Filsafat merupakan suatu hal yang penting dalam dunia pendidikan (Zalukhu A, dkk, 2023). Filsafat pendidikan adalah filsafat tentang proses pendidikan atau filsafat tentang disiplin ilmu pendidikan. Filsafat tentang proses pendidikan bersangkut paut dengan cita-cita, bentuk, metode, dan hasil dari proses pendidikan (Simangunsong V.H, 2021). Sinaga dkk mengemukakan bahwa filsafat matematika merupakan sebuah refleksi terhadap ilmu matematika yang mempertegas makna dari pertanyaan dan jawaban terhadap matematika itu sendiri. Siskawati dkk menjelaskan bahwa filsafat matematika juga harus dipahami sebagai fenomena maupun aktivitas sosial manusia dan merupakan bagian dari kebudayaan hidup. Selain itu, pengertian filsafat matematika juga disampaikan oleh Nugraheni, dkk sebagai pemikiran reflektif sehingga memperjelas komponen dalam pendidikan matematika (Sadewo, dkk, 2022).

Paparan Prof. Dr.  Marsigit, M.A dalam workshop QITEP tentang Philosophical and theoretical ground of mathematics education menyebutkan bahwasannya filsafat pendidikan matematika mencakup tinjauan terhadap beberapa masalah pokok pendidikan matematika: ideologinya, landasannya, dan tujuannya. Hal tersebut berfungsi untuk lebih memahami sifat aspek-aspeknya: sifat matematika, sifat siswa, sifat belajar, sifat pengajaran matematika, sifat sumber belajar matematika, sifat penilaian, hakikat matematika sekolah dan hakikat belajar matematika siswa. Dalam referensi yang sama menurut Paul Ernest (1994), kajian filsafat pendidikan matematika berimplikasi pada praktik pengajaran matematika melalui persoalan-persoalan yang direfleksikan pada pertanyaan-pertanyaan tentang pendidikan matematika.

Dari pengertian filsafat pendidikan, filsafat matematika, dan filsafat pendidikan matematika di atas, terlihat bahwa perbedaan diantara ketiganya terletak pada ruang lingkupnya. Filsafat pendidikan dimaknai sebagai filsafat pada dunia pendidikan yang lebih luas tidak terbatas pada satu subjek saja. Filsafat matematika mencakup kajian mendalam tentang ilmu matematika secara luas. Sedangkan filsafat pendidikan matematika lebih spesifik pada filsafat yang hanya mencakup bagaimana matematika itu diajarkan, termasuk juga objek, subjek, dan perantaranya.

Hubungan dari filsafat, filsafat pendidikan, filsafat matematika, dan filsafat pendidikan matematika yaitu sama-sama membahas mengenai pengetahuan yang didasarkan pada akal dan rasional. Lebih lanjut Artikel yang berjudul Matematika dalam filsafat pendidikan ditulis oleh Dwi Novitasari dan Dian Armanto yang diterbitkan jurnal AXIOM pada Tahun 2022 menyebutkan bahwa matematika dan filsafat memiliki hubungan yang erat. Anggapan yang sejauh ini keliru adalah matematika dilahirkan dari filsafat, yang benar adalah mereka lahir dan berkembang secara bersama-sama dengan berbagai persoalan sebagai bentuk input dan output. Selanjutnya saudari kembar itu tumbuh bersama di bawah asuhan filsuf ahli pythagoras. Keterkaitan lain yang lebih spesifik antara matematika dan filsafat antara lain: (1) Filsafat dan geometri lahir pada masa yang sama, tempat yang sama, dan dari ayah yang tunggal; (2) Menjalin antara metafisika dengan matematika (khususnya geometri dan teori bilangan); (3) Sejalan; (4) Adanya hubungan timbal balik dan saling berpengaruh; (5) Upaya intelektual paling awal yang digunakan untuk memahami dunia disekitar kita, dan keduanya lahir di yunani kuno serta mengalami transformasi penting disana (Sari, D. N., & Armanto, D., 2022).

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nyoman Gota Gayatri dari Universitas Teknokrat Indonesia yang tertuang dalam artikelnya dengan judul pentingnya filsafat dalam matematika bagi mahasiswa pendidikan matematika menyimpulkan bahwa filsafat itu penting untuk dipelajari mahasiswa pendidikan matematika. Secara terperinci, artikel yang telah terbit pada Journal of Arts and Education pada Tahun 2022 ini menyebutkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa: (1) Filsafat membawa perubahan besar dalam memecahkan persoalan-persoalan dalam dunia pendidikan; (2) Filsafat dalam matematika penting bagi mahasiswa pendidikan matematika; (3) Berfilsafat dalam matematika bisa menambah banyak pengetahuan tentang matematika; (4) Filsafat membantu untuk berpikir kritis (Nyoman, 2022).

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah mengapa filsafat itu penting dalam matematika? apa peran filsafat dalam matematika? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita tarik substansi matematika berdasarkan fungsi dan kedudukannya dari sudut pandang filsafat. Alinaus Zalukhu, dkk dalam artikel yang berjudul kedudukan dan peran filsafat dalam pembelajaran matematika membagi filsafat matematika kedalam empat bagian yaitu epistemologi matematika, ontologi matematika, metodologi matematika, metodologi matematika, dan struktur logis dari matematika.

Epistemologi matematika melibatkan studi tentang pengetahuan  matematika. (Gie, 1999) menjelaskan bahwa epistemologi matematika merupakan cabang  filsafat yang membahas tentang hakikat dan ruang lingkup pengetahuan. Secara epistemologis, keberadaannya menekankan posisi matematika dalam kaitannya dengan rasionalitas. Matematika, yang belum menemukan titik terang dalam masa pertumbuhannya, dapat menarik garis yang lebih jelas dari sudut pandang epistemologis. (Sinaga et al., 2021) mendefinisikan epistemologi matematika sebagai cabang filsafat yang berkaitan dengan pengetahuan matematika seperti sumber, sifat, batasan, dan kebenaran, serta ciri-ciri  matematika (abstraksi, ruang, waktu, ukuran, dan lain-lain). Secara epistemologis, matematika juga dipandang sebagai bagian dari sains (Putawa, 2022). Artinya matematika yang akan dipelajari dapat diperoleh melalui pembelajaran. Penjelasan ini jelas menunjukkan bahwa matematika dengan mata pelajarannya yang kaya, sejajar dengan ilmu alam, dimana mata pelajaran matematika dapat menjadi inspirasi dalam mata pelajaran lain selain matematika itu sendiri.

Ontologi matematika berurusan dengan sifat dasar realitas dan cara berbeda di mana unit kategori logis yang berbeda dapat dikatakan ada. Kajian ontologi matematika adalah pandangan realistis empiris tentang realitas dan keberadaan unit-unit matematika. Ontologi matematika merupakan cabang  filsafat yang berkaitan dengan persoalan metafisika (Haryono, 2015). Kedudukan matematika sebagai alat berpikir menekankan bahwa matematika mendorong munculnya berbagai ilmu untuk menunjang kehidupan manusia, termasuk memecahkan masalah kehidupan.

Metodologi matematika milik bidang filsafat matematika. Metodologi matematika terutama mengacu pada metode penelitian yang  digunakan dalam matematika, seperti metode deduktif aksiomatik dan hipotesis (Fitria dkk., 2021). Metodologi matematika sebagai bagian dari filsafat lebih menekankan pada aktivitas matematika dalam kajiannya, yang dapat terdiri dari objek formal dengan pendekatan epistemologis, ontologis dan logis, atau karya matematikawan  sebagai metode berpikir sistematis dalam filsafat matematika, secara logis, dengan serius, bahkan secara radikal.

Kajian  struktur logis matematika sebagai dimensi filsafat terkandung dalam pemahaman dasar tentang asal usul makna terhadap logika itu sendiri. Peran penting  logika adalah sebagai sarana untuk memahami dan menginterpretasikan masalah-masalah dalam ilmu eksakta, termasuk matematika dan ilmu lainnya, yang kemudian dipecahkan secara rasional. Logika pada hakekatnya didasarkan pada ketajaman  penalaran dan pemikiran (Danuri dkk., 2022). Dalam konteks matematika, logika diartikan sebagai pemikiran logis dalam kaitannya dengan pengetahuan matematika.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran filsafat dalam pendidikan matematika adalah (1) Menjadi permulaan bagi siapapun yang ingin mempelajari ilmu matematika; (2) Mempertegas kedudukan, makna, dan esensi setiap komponen yang ada dalam pendidikan matematika; (3) Mendorong untuk berpikir kritis, sistematis, dan logis; (4) Membantu para pelaku pendidikan matematika untuk mengambil keputusan; (5) Merefleksikan matematika dalam kehidupan sehari-hari; dan (6) Mendorong ekspansi matematika ke dalam bidang kajian selain matematika.

Tulisan ini merupakan salinan dari Tugas ke 4 Peran filsafat dalam pendidikan matematika Mata Kuliah Filsafat Ilmu Magister Pendidikan Matematika UNY yang diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A. Semoga bermanfaat.

Referensi

Fedi, S., Kurnila, V. S., Susanti, V. D., Hutneira, R., Rochmad, R., & Isnarto, I. (2021). Pembelajaran Matematika Berbasis Filsafat Humanis. Jurnal Pendidikan Tambusai5(3), 10090-10104.

Zalukhu, A., Herman, H., Hulu, D. B. T., Zebua, N. S. A., Naibaho, T., & Simanjuntak, R. (2023). Kedudukan dan Peran Filsafat dalam Pembelajaran Matematika. Journal on Education5(3), 6054-6062.

Simangunsong, V. H. (2021). Hubungan filsafat pendidikan dan filsafat matematika dengan pendidikan. Sepren3(1), 14-25.

Marsigit, M. A. Philosophy of Mathematics Education.

Sadewo, Y. D., Purnasari, P. D., & Muslim, S. (2022). Filsafat Matematika: Kedudukan, Peran, Dan Persepektif Permasalahan Dalam Pembelajaran Matematika. Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan10(01), 15-28.

Nyoman, N. G. (2022). Pentingnya filsafat dalam matematika bagi mahasiswa pendidikan matematika. Journal of Arts and Education2(1).

Sari, D. N., & Armanto, D. (2022). Matematika dalam Filsafat Pendidikan. AXIOM: Jurnal Pendidikan Dan Matematika10(2), 202-209.


Post a Comment for "Peran Filsafat dalam Pendidikan Matematika"