Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TA’AMMULAT QUR’ANIYAH: SABAR

 TA’AMMULAT QUR’ANIYAH

وَجَآءُوْ عَلٰى قَمِيـْصِهٖ بِدَمٍ كَذِبٍ ۗ قَا لَ بَلْ سَوَّلَتْ لَـكُمْ اَنْفُسُكُمْ اَمْرًا ۗ فَصَبْرٌ جَمِيْلٌ ۗ وَا للّٰهُ الْمُسْتَعَا نُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ

"Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Ya'qub) berkata, Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." (Yusuf: 18)

• Di dalam kisah Nabi Ya’qub bersama anak-anaknya terdapat contoh dan teladan yang baik bagaimana orang beriman bersikap menghadapi ujian hingga sukses dengan happy ending.

• Ketika kehilangan Yusuf as, anaknya, Nabi Ya’qub bersabar seraya memohon pertolongan kepada Allah 

maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.

• Ketika ujian kedua datang, kehilangan anaknya untuk kedua kalinya, Nabi Ya’qub tetap bersabar, tidak berputus asa, dan tidak mengatakan kesabaranku yang pertama tidak ada gunanya. Bahkan keimanannya kepada Allah dan sangka baiknya kepada-Nya makin kuat. Nabi Ya’qub terus bersabar dan tetap optimis bahwa Allah akan mengembalikan kedua anaknya, seraya mengatakan:

فَصَبْرٌ جَمِيْلٌ ۗ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّأْتِيَنِيْ بِهِمْ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

"Maka (kesabaranku) adalah kesabaran yang baik. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku. Sungguh, Dialah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (Yusuf: 83)

• Tidak hanya berdoa, bersangka baik kepada Allah, dan mengadu hanya kepada-Nya semata, tetapi Nabi Ya’qub juga melakukan berbagai usaha dengan mengirim anak-anaknya yang lain untuk mencari kedua anaknya tersebut. Seraya memperingatkan mereka agar tidak berputus asa dari rahmat Allah, karena hanya orang kafir yang berputus asa:

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَ خِيْهِ وَلَا تَاۡيْـئَسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يَاۡيْـئَسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ

"Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir." (Yusuf: 87)

• Selama menjalani ujian, Nabi Ya’qub as merasakan kesedihan yang manusiawi dan tidak membatalkan kesabarannya dengan melakukan hal-hal yang dilarang agama (Yusuf: 84-86).

• Kesabaran panjang ini berbuah manis  dengan pertemuan mereka semua di istana kekuasaan Nabi Yusuf as (Yusuf: 100).

• Nabi Ya’qub pun memuji Allah dan memaafkan anak-anaknya yang telah berbuat tidak baik kepadanya (Yusuf: 96-98).

• Kisah ini diabadikan Allah di dalam al-Quran untuk dijadikan pelajaran dan diteladani.

Post a Comment for "TA’AMMULAT QUR’ANIYAH: SABAR"