Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ADA BANYAK HATI YANG MENANTI

Berbagi keindahan tak perlu gelar, tak perlu lulusan pesantren, tidak perlu, berbagi keindahan hanya membagikan apa yang kita rasa, dan rasa adalah fiteah setial manusia. Ya sesimple itu.

Pada dasarnya semua makhluk mencintai keindahan. Keindahan kehidupan rumah tangga, keindahan teman-teman di sekelilingnya, keindahan tempat kerjanya, dan keindahan lain yang menyangkut segala aspek kahidupan.

Tapi, keindahan yang dimaksud di sini adalah keindahan sesuai dengan aturan agama yang dianutnya. Jika Anda menganut agama Islam, maka keindahan yang dimaksud adalah keindahan yang sesuai dengan syariat Islam.

Keindahan itu adalah sebuah kata sifat. Dan kata sifat biasanya bersifat subyektif dan tidak pasti. Bisa jadi apa yang menurut Anda Indah, belum tentu indah menurut saya. Pun sebaliknya, yang menurut saya indah, juga belum tentu indah menurut Anda.

Setiap orang punya indikator dan syarat masing-masing untuk menentukan sesuatu itu indah atau tidak. Benar dan baik adanya jika indikator dan syarat keindahan itu berprinsip pada ketentuan yang berlaku, baik agamanya, negaranya, lingkungannya, dan lain sebagainya.

Bagi seseorang (maaf) yang terbiasa mabuk-mabukkan, bisa jadi mabuk-mabukan sambil memutar musik keras sampai pagi buta itu hal yang indah dan membahagiakan versi mereka, bagi seseorang yang sudah terbiasa dan lihai korupsi, maka korupsi juga akan menjadi suatu hal di dalamnya ada banyak keindahan.

Definisi indah kadang sering sekali dinodai oleh pendapat-pendapat orang yang belum dibukakan pintu taubat. Mengotori pemaknaan yang sebenernya benar-benar indah maknanya.

Keindahan itu selalu satu paket dengan kebahagiaan. Jika ada keindahan tapi berujung kesengsaraan, itu bukan keindahan namanya. Jika ada keindahan berujung dosa dengan tujuan neraka, itu bukan keindahan namanya.

Seorang mujahid yang mati terbunuh sadis, tangan terbelah dengan luka menganga darah mengalir deras, di medan perang karena membela agama Allah, itu keindahan karena pada akhirnya ada berjuta kebahagiaan yang akan direngkuhnya.

Itu contoh yang mungkin bagi banyak jiwa mengerikan, menyakitkan, dan lain-lain jauh dari definisi keindahan. Tapi itu indah, karena sudah Allah yang menjajikannya. Tapi tenang saja, itu bukan satu-satunya jalan jihad untuk menggapai syurganya. Berjihadlah sesuai dengan apa yang Anda jalani sekarang untuk menggapai keindahan yang membahagiakan dunia akhirat.

Sudah setuju ya, jika keindahan itu selalu berujung pada kebahagiaan. Indah menurut orang-orang baik, dan baik menurut orang-orang terbaik, serta terbaik menurut Tuhan Yang Maha Esa.

Kalau sudah selesai sekarang akan dibahas perkara membagikan keidahan itu. Kita mulai dari definisi membagi. Membagi tak banyak yang berselisih pendapat. Membagi adalah memberikan apa yang dimiliki kepada pihak lain.

Tentang membagi keindahan bagi saya memiliki arti yang unik, keindahan yang dibagi tak akan mengurangi pemberi justru menambah. Kok bisa ?

Ilmu itu sesuatu yang akan mendatangkan kebahagiaan ya ? Jelas karena sudah disabda oleh Nabi Muhammad SAW. Dan tadi sudah disebutkan bahwa segala sesuatu yang membahagiakan itu adalah keindahan. Maka kesimpulannya ilmu itu sesuatu yang indah.

Saat Anda memiliki ilmu (tentunya ilmu yang mendatangkan kebaikan), dan Anda mau membagikannya dengan ikhlas kepada orang-orang di sekililing Anda, maka tak akan berkurang kadar ilmu yang Anda miliki, justru malah bertambah. Ya, bertambah tajam keilmuan Anda, karena tak jarang dalam proses pembalajaran Anda menemukan hal yang belum Anda ketahui dan memacu Anda untuk mencari tahunya. Kalau sudah seperti itu bertambahkan?

Apalagi kalau Anda sudah merasakan nikmatnya berbagi. Maka Anda akan ketagihan dan mempelajari ilmu lain agar bisa dibagikan lagi seterusnya.

Tak hanya di dunia saja, masih inget dengan sabda Rosul, kata beliau nanti saat kita mati ada 3 hal yang akan tetap abadi, salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Bayangkan saat kita sudah di alam barzakh, tapi di dunia masih banyak orang yang mengamalkan ilmu yang kita ajarkan dulu, jariah, dan akan mendatangkan pundi-pundi amal yang melimpah. Menggirukan bukan?

Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk berbagi keindahan yang kau miliki sekarang. Tak harus memiliki dulu, jika kau yakin adanya, bahwa itu mengindahkan maka ajaklah banyak orang untuk tergabung di dalamnya.

Ada banyak hati diluaran sana yang tanpa terus terang menanti keindahan yang bersumber darimu. Bisajadi sebab Anda membagi keindahan menjadi jembatan hidayah Tuhan.

Mengutip dari buku Ahmad Rifa'i Rif'an, katanya, Jika kita sedang berada di lingkungan kegelapan, jangan mengeluh. Curigalah, jangan-jangan, kitalah yang diutus menjadi pelita bagi kegelepan itu.

Mari berbagi...

Post a Comment for "ADA BANYAK HATI YANG MENANTI"