Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MENGAPA SAYA BERBUAT DOSA?


Dosa memang melekat dengan fitrah manusia. Apa-apa yang tidak disukai oleh Allah bernilai dosa. Sedangkan problemnya banyak dari kita yang belum mengetahui jenis-jenis dosa itu sendiri. Meskipun sebetulnya Allah sudah memberikan petunjuk untuk menjalani hidup didunia berupa Al-Quran dan hadits. Di dalam keduanya tentu komplit dijelaskan apa saja itu dosa dan apa saja yang meyebabkan kita berbuat dosa.

Keterbatasan dialami oleh makhluk bernama manusia. Kitab dan hadits sudah ada, namun tidak serta merta kita bisa memahaminya. Untuk mengatasi hal ini, banyak sekali pakar dan ulama membuat buku-buku terjemahan Al-Quran dan hadits lengkap dengan tafsirnya, baik yang klasik maupun modern. Buku-buku itu cukup membantu manusia untuk memaknainya. Namun, lagi-lagi keterbatasan makhluk bernama manusia tidak meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Jadi, salah satu sebab kita masih berbuat dosa adalah keterbatasan wawasan dan pengetahuan kita. Meskipun ada sebuah hadits yang menyatakan bahwa Allah akan mengampuni dosa orang yang belum mengetahuinya bahwa apa yang dilakukannya merupakan dosa, tetapi tidak benar jika itu dijadikan pembenaran kita berbuat dosa. Hadits tersebut hendaknya juga diletakkan pada tempatnya.

Coba kita renungkan, pernahkah kita melewati satu hari tanpa berbuat dosa kepada Tuhan? Jujur saya sendiri belum. Jika pernah, itu akan menjadi prestasi besar tingkat dunia dan akhirat. Dan tentunya itu menjadi impian banyak orang, tidak terkecuali saya. 

Saat membayangkan masa depan dan hal paling tepat apa yang ingin saya kerjakan. Saya pernah membayangkan betapa lelahnya orang-orang yang kerja dari pagi sampai sore atau bahkan sampai malam hari. Betapa riuhnya pabrik-pabrik yang terus ada aktifitas selama 24 jam non stop. Tiba-tiba saya juga kepikiran tentang sumpah setan yang akan berkerja 24 jam dengan tenaga yang maksimal untuk menjerumuskan manusia berbuat dosa. Dan saya meyakini bahwa dosa-dosa yang kita kerjakan setiap harinya itu tidak terlepas dari campur tangan setan.

Pernah saya bertanya-tanya tentang bagaimana cara setan memanajemen waktunya untuk kerja maksimal 24 jam dan keberhasilan lebih dari 60% setiap harinya (perkiraan berdasarkan pengalaman pribadi). Itu semua bukan kerja yang sembarangan, kerja yang penuh tak tik dan stratergi intervensi pastinya. Memang SDS (baca: sumber daya setan) jumlahnya dimuka bumi ini berlipat-lipat dari jumlah manusia. Tidak hanya dalam keadaan sadar kita digoda setan, dalam keadaan tidak sadar saat tertidurpun juga tidak luput dari perhatiannya. Suatu saat, kalau berkesempatan bertemu dengan manager setan, ingin kutanyakan bagaimana mengatur anak buahnya. Barangkali strateginya bisa diadopsi untuk keberhasilan didunia dan diakhirat, untuk hal-hal baik. Ohiya, saya merasa tervisualisasikan dengan cara kerja setan dari film pendek DI BALIK HATI karya Film Maker Muslim - FMM Studio. Kalau kalian ada waktu silahkan nonton.

Dari tulisan di atas tampaklah jelas, sebab terbesar kita berbuat dosa adalah kita kurang wawasan dan pengetahuan seputar dosa itu sendiri juga dosa terlahir berkat kerja keras setan setiap detiknya. Yang lebih mengerikan, saya pernah membaca sebuah buku yang menjelaskan bahwa algoritma alam semesta itu sama dengan algoritma media sosial. Di media sosial saat kita memerikan interaksi, baik like, komen, atau share pada suatu topik, makan secara otomatis topik topik yang bekaitan akan selalu muncul di linimasa atau halaman utama media sosial itu. Begitupun juga dengan dosa, saat kita melakukan satu dosa, maka itu akan membuka kesempatan kita untuk melakukan dosa-dosa lainnya. Yang lebih beragam dan banyak jumlahnya. Wallahualam.

Post a Comment for "MENGAPA SAYA BERBUAT DOSA?"