Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEORANG MUSLIM MENGHADAPI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Ta’ammulat Qur’aniyah

اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗ وَتِلْكَ الْاَ يَّا مُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّا سِ ۚ وَلِيَـعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَا للّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

"Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 140)

Allah mempergilirkan musibah dan nikmat, kesempitan dan kelapangan. kesedihan dan kegembiraan, kegagalan dan kesuksesan, kemiskinan dan kekayaan, kekalahan dan kemenangan dalam kehidupan manusia. 

Hukum ini diberlakukan untuk mendinamisasi kehidupan. Agar manusia bisa belajar dari pengalaman hidupnya dan merasakan beragam keadaan. Hingga menjadi pribadi yang matang, tangguh dan tegar di atas nilai-nilai kebenaran, apapun keadaannya.

Saat gagal, ia bisa mengetahui bagaimana rasa kegagalan dan bagaimana menyikapi kegagalan sebagaimana diajarkan Islam. Demikian pula saat mendapatkan kesuksesan. “Dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman”.

Saat mendapat kekalahan, ia bisa mendapatkan banyak pelajaran dan menunjukkan akhlak Muslim saat mendapat kekalahan. Saat mendapat kemenangan, ia bisa menunjukkan akhlak Muslim sebagai pemenang, disamping mendapat banyak pelajaran.

Gagal dan sukses, kalah dan menang sudah menjadi hukum kehidupan. Yang paling penting tetap berada di jalur yang benar dan tidak menyimpang dari ajaran-ajaran Islam, baik saat kalah atau menang, saat gagal atau sukses. 

Dengan demikian, semua keadaan yang dialami seorang Muslim menjadi kebaikan baginya. Inilah keunggulan yang membedakan seorang Muslim dari orang lain. Bahkan Nabi saw menyatakan kekaguman dan apresiasinya kepada sikap Muslim ini, dalam sebuah sabdanya:

" عَجِبْتُ لِلْمُؤْمِنِ ؛ إِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ ؛ حَمِدَ اللَّهَ وَشَكَرَ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ مُصِيبَةٌ ؛ حَمِدَ اللَّهَ وَصَبَرَ، فَالْمُؤْمِنُ يُؤْجَرُ فِي كُلِّ أَمْرِهِ، حَتَّى يُؤْجَرَ فِي اللُّقْمَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى فِي امْرَأَتِهِ ".

“Saya kagum kepada orang Mukmin: Jika mendapat kebaikan, ia memuji Tuhannya dan bersyukur. Jika mendapat musibah, ia memuji Tuhannya dan bersabar. Orang Mukmin diberi pahala dalam semua urusannya, hingga diberi pahala pada suapan (makanan) yang diberikannya ke mulut istrinya”. (Musnad Ahmad, 1492).

Pastikan Anda mendapat pahala dan pelajaran dari semua keadaan yang dihadirkan Allah dalam kehidupan. Jika tidak, berarti Anda merugi besar.

Sumber WAG: Mesuji Timur

Post a Comment for "SEORANG MUSLIM MENGHADAPI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN"