Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

NADHIRA - Yanuardi Saputra

NADHIRA

Sejak kapan aku tidak jujur pada diriku sendiri?
Ya, sejak dunia berkata tidak untuk kau kumiliki.

Biar jariku yang bercerita; 
Sebelum saat indraku bercengkrama dengan wujudmu, aku adalah orang yang optimis. 
Lalu bagaimana bisa hari ini hatiku sepesimis ini ? 

Aku mengerti;
Yang pulang akan tetap pulang.
Yang pergi akan tetap pergi.

Lalu bagaimana dengan rasa yang terlahir disini?
Akankah dibiarkan tinggal?
Akankah kubawa sampai meninggal?

Kau tau , apa-apa yang telah lahir tak bisa dibiarkan mati begitu saja. 
Kau tau, apa-apa yang sudah terlanjur ada
tak bisa dibiarkan tiada begitu saja.
Lalu bagaimana denganmu yang belum menyadari ini? 

Masihkah kau letakkan kedua telapak tangan di atas matamu?
Tetapkah kau simpan kedua telunjuk di bawah telingamu?
Sudahkah kau mencoba melihat ke arahku? 
Pernahkah kau mencoba mendengar suara lamunanku?

Di pertemuan yang singkat ini, 
Aku telah menyimpulkan bahwa kau adalah secepat-cepatnya rasa yang paling lambat untuk dilupakan. 
Dan kau adalah selambat-lambatnya perih yang paling cepat untuk dirindukan. 

Dan dengan tulisan ini,
aku tak berharap kau bisa dan atau pernah membaca sekalipun bola mata indah yang hanya milikmu itu melewatinya.

Argopeni , 9 February 2020
Yanuardi Saputra

Sumber gambar: Pinterest

Post a Comment for "NADHIRA - Yanuardi Saputra"