Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MOTIVASI NGERJAIN SKRIPSI #1



Tentang sebuah naskah tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana, pasti setiap orang punya banyak cerita dibaliknya. Dan inilah ceritaku,

Alhamdulillah, 28 November 2018 manjadi hari bersejarah bagiku, aku dinyatakan lulus dari kampus UIN Raden Intan Lampung dari prodi pendidikan matematika. Haru rasanya, yang ada dibenakku hanya wajah kedua orang tuaku yang lama merindu aku sampai pada titik itu. Semua ini berkat doa-doa mereka.

Agustus 2017, jurusanku mengumumkan secara resmi bahwa judul yang kuajukan diterima tanpa syarat, dan semua dosen pembimbing yang ada disurat permohonan pengajuan judulku diACC. Aku bahagia ketika itu. Aku termasuk beruntung karena sekali mengajukan judul langsung diterima, tapi itu bukan tanpa sebab, sebelumnya aku sudah konsultasi dengan dosen pembimbing yang aku harap beliau mau menjadi pembimbing skripsiku dan bisa mempertahankan judulku untuk diterima saat rapat penerimaan judul dilakukan. Jadi moral of the story sampai disini adalah konsultasi dan persiapan diri yang matang itu penting.

Sampai pada titik ini aku berkesimpulan, bahwa skripsi bukanlah tugas berat yang sulit untuk diselesaikan. Kalimat umum yang sering kita dengar adalah “bukan kepintaran yang membuat kita cepet kelar skripsi, tapi seberapa rajin dan ulet kita mengerjakan skripsi”. Well, apapun aku pikir kalo orang pinter ngerjain skripsi bakal lancar diprosesnya. But, apapun jadilah, karena skripsi yang baik adalah SKRIPSI YANG SELESAI.

Aku masih mengingat betul matakuliah English Profesion di semester terakhirku kuliah belajar dikelas. Dosenku dulu bilang “Setelah ini kamu bakal berjuang dengan dirimu sendiri, mengalahkan nafsumu, egomu, dll”. Entah kenapa kalimat itu terus terngiang dan kusepakati berhari-hari. Aku telaah, iyakah? Apakah benar? Ngeri juga? Bisa nggak ya? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sering membuat nyaliku ciut sebelum menghadapi kenyataan yang sesungguhnya.

Dan akhirnya, memang benar-benar begitu. Setelah KKN dan PPL berlalu, gak ada yang peduli sama studiku, yang ada hanya temen-temen baik, asyik, dll yang malah bisa mengalihkan duniaku sama kerjaan yang namanya skripsi. Aku nggak nyalahin mereka dan berharap ada orang perhatian sama aku tapi itulah realita. Nasib bukan orang spesial ya gini. Hehe. Yang sering kutemui malah pertanyaan-pertanyaan adik tingkat “kak, kok belum selesai?”, “udah sidang belum kak?”, “ah gimana si kak kok belum selesai.” Dan kata-kata lain yang membuatku agak dongkol (beberapa menit ketika itu). Kataku dalam hati “Anak ini, heeemh suatu saat kalian akan berada diposisiku dan merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan, hukum karma itu berlaku nak – dulu aku juga gitu soalnya. wk”. Tapi tidak boleh gitu. Kalau ada yang begitu denganmu kelak, mereka lagi peduli sama kamu walaupun dengan cara yang nggak kamu suka, jadikan itu sebagai motivasi untuk semangat dan bangkit dan lari menuju puncak. Ya mereka sedang memotivasi kamu dengan cara yang berbeda. Dan doakanlah, untuk kebaikannya. Walaupun itu, agak berat. Hehehe

Poinnya adalah kamu harus fokus sama tujuan kamu, kalau memang mau lulus cepet, TARGETKAN (BUAT TIME LINE) jangan leha-leha gitu aja tanpa target yang jelas. Kalo kita sudah pasang target yakin deh, meleset juga gak bakalan jauh. Tapi inget kalo sudah punya target KOMITMEN sama target yang sudah kita buat sendiri. Kadang yang berat disini siih. KOMITMEN alias ISTIKOMAH. Tapi apapun kalo disertai niat yang tulus, pasti bisa kok. Yakin.

Aku terlahir sebagai mahasiswa yang nggak rajin-rajin amat sebenernya, buktinya lulus 9 semester. Tapi apapun masing-masing orang punya target kuliah. Dan aku tidak merasa menyesal, sedih atau bahkan begitu ciut dengan keterlambatan lulusku. Karena apa? Karena aku merasa, banyak target telah tercapai dimasa S1. Banyak bonus yang Allah berikan malah diakhir masa studi, seperti mengikuti kegiatan-kegiatan skala nasional dan ikut pada beberapa event perlombaan skala nasional. Tapi sebenernya ini bukan untuk diteladani dan ditiru juga sebenernya. Yang jelas LULUS TEPAT WAKTU ITU KEREN. Jadi kejar itu, yakin deh, setelah lulus akan ada banyak hal baik, pengalaman, dan pembelajaran yang bakal bisa kita ambil. Jadi segera selesain aja masa studimu.

Balik lagi tentang rajin dan gak rajin, aku gak rajin tapi kebanyakan temen-temen bilang kalau aku punya sikap agak perfectionis (yang kadang jujur sering menyiksa diriku pribadi). Tentang skripsi aku juga bersikap seperti itu. Kebetulan aku ketemu sama pembimbing yang sistem bimbingannya sekaligus, kelarin proposal baru ngadep. Dan aku gak mau banyak nanya, sekali di instruksi seperti itu, langsung aku buat semaksimal mungkin yang aku bisa, aku lakukan pra penelitian kesekolah, aku garap proposalnya dengan sepenuh hati, dan ikhtiar-ikhtiar lain, intinya itu semua aku lakukan demi untuk memantaskan diri, ya MEMANTASKAN DIRI UNTUK LAYAK BAHWA DRAFT PROPOSAL YANG AKU BUAT LAYAK UNTUK DI ACC DAN DISEMINARKAN. Aku ngadep dengan penuh kepercayaan diri, semua instrumen pra, referensi terkait aku bawa, aku benar-benar mau meyakinkan dengan pembimbing kalau aku memang yakin sama topik penelitian yang kuambil dan siap untuk dilanjutkan jadi skripsi.

Karena itu, atas ijin Allah beberapa kali bimbingan langsung lanjut ke pembimbing 1. Pesan yang ingin aku sampaiakan pada poin ini adalah: jangan sekali-kali ngadep tanpa ada persiapan yang matang, boleh si, tapi menurut aku, buang-buang waktu dan dosen juga agak kurang suka kalo sikap kita dikit-dikit tanya dan NGGAK PROGRESS. Ngadep pembimbing itu pastikan diri kamu sudah siap lahir batin, kalo masih punya pertanyaan-pertanyaan yang masih bisa kita tanya sama internet dan kating ya tanyain aja dulu. Ngadep dengan penuh kesiapan aku yakin kita bakal lebih percaya diri. Dan kalo kita sudah percaya diri, maka pembimbing juga gak akan segan percaya sama kita. Kalaupun punya pertanyaan yang gak terselesaikan. Buat daftar pertanyaan-pertanyaan yang masih dibingungin. Banyakin, jangan cuman satu, dua atau tiga. Hal ini mengantisipasi juga si kalo dosen pembimbing kita sibuk dan susah ditemui.

Percaya atau tidak percaya kalau kita sudah mengerjakannya dengan sepenuh hati, dosen hanya akan melihat seberapa besar daya juang kita, (ingat SEBERAPA BESAR DAYA JUANG KITA) untuk mengerjakan skripsi itu. Kadang malah ada dosen yang asal tiga kali bimbingan acc. Tapi I know, mereka juga ngoreksi bener-bener kok. Tipe dosen beda-beda jadi aku sarankan sebelum bimbingan lebih jauh pelajari kriteria dosen itu seperti apa sistem bimbingannya, kapan waktu efektif bimbingannya, dan waktu kapan yang kira-kira moodnya baik, dll. Ini akan sangat membantu. Jadi intinya pas ngerjain skripsi kita gak boleh mager, atau terjangkit penyakit kepancean sosial. HARUS GERAK, GERAK, DAN GERAK. JANG DIEM DAN BERHENTI.

Tentang tips biar gak mager gimana?, aku yakin semua orang punya cara tersendiri buat ngatasinnya. Kalo yang belum tau, berarti kamu harus mengenali lebih jauh diri kamu bisa semangat terpacu dll. Ini caraku untuk mengindar dari rasa mager: aku paling suka buku tentang motivasi, karena bagiku kita hidup itu sama seperti kendaraan yang berada dalam sebuah perjalanan, dan bahan bakarnya itu adalah motivasi. Jadi kita bakal selalu membutuhkan motivasi untuk dapat melanjutkan perjalanan kembali. Jadi aku baca buku. Kedua, aku tempel besar-besar kalimat yang bisa buat aku inget sama benda yang bernama skripsi itu. Tulisan yang kutempel begini bunyinya “Apakabar skripsimu? Sudah berbuat apa hari ini untuknya? ingat mamak, bapak, dan keluarga menanti kabar wisudamu”,

kemudian yang ketiga biasanya aku selalu menjauhkan hal-hal yang bisa memecah konsentrasiku saat ngerjain skripsi, hp misalnya, jauh-jauhin deh. Kemudian yang keempat, biar gak jenuh aku ngerjain skripsi sambil dengerin audio, kadang radio siaran-siaran berita, kadang murotal, kadang lagu-lagu yang bikin semangat, dll. Kelima, kalo kamu bosen banget, capek ngerjain skripsi jangan diterusin, itu hanya bakal buat kamu makin muak sama kerjaan kamu, tinggalin, cari aktivitas ringan lainnya agar perhatian kamu pindah sejenak, tapi ingat jangan cari aktifitas yang kira-kira bisa membuat kamu terlela terlalu lama dibuatnya. Selanjutnya, keenam KERJAIN AJA DULU, kemageran itu sesungguhnya hanya stuck saat memulai tahap pertama aja, kalo kamu sudah jalan nanti bakal dapet energi positif kok dari langkah awal yang sudah kamu lakukan, yakni memulai, jadi mulai aja dulu.

...Bersambung...

Mungkin segini dulu ya yang bisa aku sharingkan, kita lanjutkan dipart berikutnya, yang jelas kamu harus tetap bahagia dan semangat dalam ngerjain skripsi. SKRIPSI ITU MUDAH kok. InsyaAllah akan aku luangkan waktu segera untuk menulis lanjutannya. See you.

Baca kelanjutan Part 2 DISINI


9 comments for "MOTIVASI NGERJAIN SKRIPSI #1"

  1. Panjangnya.. Bituh cemilan untuk menyelesaikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini part 1 diah, soon part selanjutnya. Hehe

      Delete
    2. Tunggu postingan tips sidang skripsi memukau. Hehehe. Kamu kan soon.

      Delete
  2. Masyaallah...
    Sungguh menarik untuk terus dibaca.. (Trutama untuk yg belum dan mau lulus) termasuk **** hehe
    Mudah2an bisa memotivasi kawan yg lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jazakallah khoir kak.
      Lulus cepet bukan ukuran jiga kak. Tapi segera selesai itu jauh lebih kemudian lanjut kejenjang yang lebih serius. Hehe

      Delete
  3. Replies
    1. Bener banget. Kata mereka "kita itu ibarat kendaraan, dan motivasi itu bahan bakarnya. Jadi kudu di update setiap saat biar kagak macet.

      Oke siap.

      Delete