Organizational Motivation from Personal Experience | dedicated to OSIS SMAN 1 Panca Jaya

Belajar Memimpin dari Pengalaman: Menjadi Pemimpin yang Berdampak
oleh Debi Pranata dan Chatgpt dibagikan dalam sesi motivasi organisasi LDKS
Banyak yang berpikir bahwa menjadi pengurus OSIS itu sekadar memegang jabatan, tampil keren di depan teman-teman, atau ikut rapat dan acara seru. Padahal, organisasi adalah tempat terbaik untuk belajar tentang kehidupan, tentang tanggung jawab, kerja sama, komunikasi, dan kepercayaan.
Saya ingin berbagi sedikit pengalaman pribadi. Saya pernah berada di posisi kalian, gugup waktu pertama kali jadi pengurus, bingung harus berbuat apa, bahkan kadang merasa tidak didengar. Tapi dari sanalah saya belajar arti sebenarnya dari kepemimpinan.
📸 [Salah satu jejakku di LDKS]
1. Awal yang Biasa, Tapi Bermakna
Saya tidak langsung percaya diri waktu pertama kali ikut organisasi. Awalnya karena disuruh guru, atau karena teman-teman ngajak. Tapi justru dari situ saya belajar bahwa niat kecil pun bisa tumbuh menjadi pengalaman besar.
“LDKS bukan hanya latihan untuk memimpin orang lain, tapi latihan untuk memimpin diri sendiri.”
Kalian tidak perlu langsung tahu semua hal. Yang penting adalah mau belajar dan berproses.
[Aktivitas 1: “3 Fakta Tentang Saya”]
Untuk mencairkan suasana dan saling mengenal antar peserta. Langkahnya:
- Tuliskan 3 fakta tentang dirimu di kertas kecil — 2 benar, 1 salah.
- Bacakan bergiliran di kelompok kecil, dan biarkan teman-teman menebak mana yang salah.
Refleksi: Setiap orang punya cerita unik. Kepemimpinan dimulai dari mengenal orang lain dan belajar menghargai perbedaan.
2. Makna Sebenarnya dari Berorganisasi
Banyak orang ikut organisasi untuk dikenal, padahal yang paling penting adalah belajar menjadi pribadi yang bisa diandalkan. Dari organisasi, saya belajar bahwa:
- Tanggung jawab bukan soal perintah, tapi komitmen.
- Komunikasi lebih penting dari argumen.
- Perbedaan pendapat bukan ancaman, tapi peluang untuk tumbuh.
Setiap kegiatan OSIS, sekecil apa pun, adalah kesempatan untuk belajar manajemen waktu, berpikir kreatif, dan menghargai pendapat orang lain.
“Organisasi bukan tempat mencari nama, tapi tempat membentuk karakter.”
[Aktivitas 2: “Kenapa Saya di Sini?”]
Untuk membantu kamu mengenali motivasi pribadi dalam berorganisasi. Langkahnya:
- Ambil selembar kertas kecil.
- Tulis satu kalimat singkat menjawab pertanyaan ini: “Kenapa saya memilih (atau bersedia) menjadi pengurus OSIS?”
- Setelah itu, baca perlahan jawabanmu sendiri.
Refleksi: Ketika kamu tahu alasanmu memulai, kamu akan lebih kuat menghadapi tantangan nanti.
📸 [Momen Refleksiku - Kegiatan TDKO Se-Mesuji]
3. Tantangan Itu Bukan Musuh
Pernahkah kalian merasa lelah, jengkel, atau bahkan ingin menyerah karena kegiatan OSIS terasa berat Saya juga pernah. Ada saat di mana program gagal, teman tidak kompak, atau ide ditolak. Tapi justru dari situ saya belajar bahwa tantangan adalah bahan bakar bagi perubahan. Beberapa hal yang bisa kalian ingat:
- Jangan takut gagal, takutlah kalau tidak belajar.
- Konflik bukan akhir, tapi awal dari komunikasi yang lebih jujur.
- Pemimpin sejati lahir dari situasi sulit.
“Kalau kamu ingin cepat, jalan sendiri. Tapi kalau kamu ingin jauh, jalan bersama.”
Aktivitas 3: “Misi Menara”
Melatih kerja sama dan komunikasi tim. Langkahnya:
- Bentuk kelompok kecil (5–6 orang).
- Gunakan bahan sederhana seperti kertas bekas, sedotan, atau karton.
- Tantangannya: buat menara tertinggi dan paling kokoh dalam 5 menit!
- Setelah selesai, diskusikan: Apa yang paling sulit? Siapa yang memimpin? Apakah semua berperan?
Refleksi: Organisasi bukan soal siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling mau mendengarkan dan berkolaborasi.
📸 [Pengajar Muda]
4. Menjadi Pemimpin yang Berdampak
Pemimpin bukan tentang jabatan, tapi tentang pengaruh dan keteladanan. Saya pernah berada di situasi di mana harus membuat keputusan sulit — tidak selalu populer, tapi harus dilakukan demi kebaikan bersama. Dari situ saya belajar bahwa:
- Pemimpin yang baik bukan yang paling banyak bicara, tapi yang paling banyak bekerja.
- Pemimpin sejati tidak mengontrol, tapi menginspirasi.
- Keteladanan kecil — seperti datang tepat waktu, menepati janji, dan menghargai orang lain — punya pengaruh besar.
“Kepemimpinan dimulai dari diri sendiri, bukan dari posisi.”
Aktivitas 4: “Kepemimpinan yang Saya Kagumi”
Membantu memahami nilai kepemimpinan yang dihayati tiap orang. Langkahnya:
- Pikirkan seseorang yang kamu anggap sebagai pemimpin hebat (bisa guru, teman, atau orang tua).
- Tulis satu alasan kenapa kamu mengaguminya.
- Bagikan kepada teman di sebelahmu.
Refleksi: Kepemimpinan sejati tidak selalu besar dan megah — sering kali justru muncul dari hal-hal sederhana yang dilakukan dengan hati.
5. Refleksi Diri untuk Pemimpin Muda
Coba renungkan sebentar:
- Apa yang ingin kamu ubah di sekolahmu melalui OSIS?
- Nilai apa yang ingin kamu bawa selama masa jabatanmu?
- Apa warisan kebaikan kecil yang ingin kamu tinggalkan?
“Jangan tunggu hebat dulu baru berani memimpin. Mulailah berani hari ini, karena dari keberanian kecil lahir perubahan besar.”
Aktivitas 5: “Surat untuk Diri Sendiri”
Menjadi penutup emosional dan pribadi bagi setiap peserta. Langkahnya:
- Tulis surat pendek berjudul “Untuk Diriku yang Akan Menjadi Pemimpin."
- Tulis pesan, harapan, atau janji kecil untuk dirimu sendiri.
- Simpan surat itu — bacalah kembali beberapa bulan ke depan ketika kamu mulai merasa lelah.
Refleksi: Kepemimpinan sejati dimulai dari janji kecil pada diri sendiri untuk terus belajar dan berbuat baik.
LDKS bukan sekadar acara formal atau latihan seremonial. Ini adalah titik awal perjalanan kalian sebagai pemimpin di sekolah yang membawa nilai dan perubahan. Kalian tidak harus sempurna — cukup berani untuk terus belajar dan tumbuh. Dan satu hal terakhir yang selalu saya pegang dalam setiap langkah organisasi:
“Pemimpin yang baik tidak selalu berada di depan, tapi selalu hadir saat dibutuhkan.”
Terima kasih banyak sudah membaca. Semoga kalian, khususnya pengurus OSIS SMAN 1 Panca Jaya Periode 2025-2026 selalu semangat dan banyak mendapatkan pelajaran dari setiap ke-osisannya.
Post a Comment for "Organizational Motivation from Personal Experience | dedicated to OSIS SMAN 1 Panca Jaya"