Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAMU SIBUK? AKU JUGA - SEBUAH REFLEKSI TENTANG SIBUK


Sibuk? Sama, akupun juga. Namun bedanya aku selalu menyempatkan untuk memperhatikannya sedangkan kamu tidak.

Banyak kegiatan? Sama, akupun juga. Namun bedanya aku selalu merasa tidak nyaman ketika ada PR yang belum dikerjakan, sedangkan kamu tidak.

Sesibuk apasi kamu hingga tak ada prioritas sedikitpun untuk itu? Jangan kau sangka aku ini punya energi yang super power. Aku juga punya titik lemah yang bisa menghentikan langkahku sewayah-wayah disitu.

Halalkah aku mencurigaimu bahwa kau tidak benar-benar mencintainya? Soalnya, jika kau benar-benar menaruh cinta untuknya, pastilah kau meluangkan waktu meski hanya sedikit saja. Tapi nyatanya?

Aku jadi merasa bersalah terlalu sering memaafkanmu. Aku duga, tersebab ini kau jadi begini. Jadi manja dan menggampangkan tanggungjawab yang sudah dibebankan kepadamu.

Kau kira kata maafmu bisa membuat keadaan lebih baik?. Iya mungkin, tapi hanya sebentar saja. Seperti luka yang diberi alkohol, akan reda nyerinya seketika. Tapi namanya luka akan tetap luka. Jika maafmu tidak kau pertanggungjawabkan, ya bakal gini-gini aja.

Bukan kapasitasku untuk menilaimu ini itu. Aku hanya kasian saja. Bukan kasian denganku kau php in setengah dibohongi. Tapi kasian, karena setelah itu aku tidak akan percaya lagi denganmu.

Kenapa kamu begitu egois. Hanya memikirkan dirimu sendiri, tanpa memikirkan urusan kita. Inilah akibatnya kalau urusan bersama tetap kau anggap urusan bersama. Kalau urusan bersama kau anggap pribadi, tentu tidak akan begini jadinya.

Aku sama sekali tidak membutuhkan pujian-pujian darimu, tapi yang kubutuhkan adalah karya-karyamu untuk kebaikan urusan kita kedepan. Pujian darimu tidak sama sekali membesarkan hatiku.

Aku sudah terlalu sering dicaci juga dipuji, jadi keduanya sudah bukan hal yang spesial lagi dalam hidupku. Yang spesial adalah, kau menggandeng tanganku untuk bersama-sama melangkah maju.

Ayolah, jika kita sudah terikat dengan komitmen, maka mari kita pegang bersama-sama komitmen itu. Jangan dibiarkan, jika memang dirasa sudah tak sanggup lebih baik kau lepaskan saja dengan baik-baik. Aku pikir itu lebih terhormat.

Tapi sekali lagi, jika alasanmu melepaskan karena sibukmu rasanya itu tidak bisa diterima oleh semesta. Karena semuanya punya alasan yang sama untuk melakukan itu.

Jadi gimana?
Jadi enggak usah sok sibuk. Enggak usah sok punya banyak urusan sendiri. Enggak usah sok penting. Enggak usah sok ini itu.

Kita semua sibuk kok, sibuk pada posisi kita masing-masing. Sibuk itu dikerjain bukan diomongin.

Justru aku tipe orang yang menganut SIBUK itu keren. Ya alangkah sia nya ketika hidup tidak diisi dengan beragam kesibukan.

Ya, rasanya kesibukan kita tidak sebanding dengan waktu yang ada. Tapi lagi-lagi yang paling tahu tentang diri kita adalah diri kita sendiri.

Semoga aku dan kamu sama-sama diberi anugerah kecerdasan untuk mengelola SIBUK.

2 comments for "KAMU SIBUK? AKU JUGA - SEBUAH REFLEKSI TENTANG SIBUK"