Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MATERI PROSEDUR ILMIAH - FISIKA KELAS X

   

   Untuk mendapatkan suatu fakta fisika, fisikawan perlu melakukan suatu metode ilmiah. Metode ilmiah adalah sekumpulan teknik untuk menyelidiki fenomena, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya. Untuk disebut ilmiah, metode penyelidikan umumnya didasarkan pada bukti empiris atau terukur yang tunduk pada prinsip penalaran tertentu. Kamus Oxford Online mendefinisikan metode ilmiah sebagai "metode atau prosedur yang memiliki karakteristik ilmu pengetahuan alam sejak abad ke-17, yang terdiri dari pengamatan, pengukuran, dan eksperimen sistematis, dan perumusan, pengujian, dan modifikasi hipotesis". Eksperimen perlu dilakukan. Dirancang untuk menguji hipotesis. Percobaan merupakan alat penting dari metode ilmiah.

       Proses keseluruhan melibatkan pembuatan dugaan (hipotesis), yang menurunkan prediksi dari mereka sebagai konsekuensi logis, dan kemudian melakukan eksperimen berdasarkan prediksi tersebut untuk menentukan apakah dugaan asli benar. Ada beberapa kesulitan dalam rumusan metode rumus. Meskipun metode ilmiah sering disajikan sebagai urutan langkah yang tetap, namun metode ini dianggap lebih baik sebagai prinsip umum. Tidak semua langkah dilakukan dalam setiap penyelidikan ilmiah (atau tingkat yang sama), dan tidak selalu dalam urutan yang sama. Seperti dicatat oleh William Whewell (1794-1866), "penemuan, kecerdasan, dan jenius" dibutuhkan pada setiap langkah.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu pengetahuan dapat disebut ilmu dan dikatakan ilmiah adalah sebagai berikut :

1.  Objektik, artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.

2.  Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol

3. Sistematik, pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.

4. Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memeproleh hasil yang sama pula.

Alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah yang disebut langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu sebagai berikut:

1) Melakukan Pengamatan atau Observasi

Langkah awal yang harus dilalukan dalam sebuah penelitian adalah melakukan pengamatan atau observasi untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau kualitatif.

Contoh: Air sebagai zat cair merupakan salah satu sumber pemanfaatan energi untuk pembangkit listrik yang karakteristknya perlu diketahui agar tepat guna.

2) Merumuskan Masalah

Masalah merupakan pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang diteliti yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

Contoh: Bagaimana hubungan antara suhu zat cair dengan lama pemanasan zat cair tersebut

3) Mengumpulkan Data atau Informasi

Informasi atau data dapat diperoleh dari literatur, buku atauinformasi yang ada di internet yang sesuai dan mendukung teori dalam penelitian.

Contoh: Zat cair dapat menyerap kalor secara spesifik bergantung dari jenis dan susunan partikelnya.

4) Membuat Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan sementara tentang masalah yang diselidiki. Jika setelah diuji hipotesis tidakditerima, kita harus mengubah hipotesis tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan.

Contoh: Semakin lama dilakukan pemanasan, semakin tinggi kenaikan suhu dari zat cair

5) Melakukan percobaan atau Eksperimen

Percobaan atau eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Percobaan biasanya dilakukan berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada suatu percobaan yang meliputi:

  • Variabel bebas, yaitu variabel yang dapat diubah bebas
  • Variabel terikat, yaitu variabel yang diteliti dan perubahannya bergantung pada variabel bebas.
  • Variabel kontrol, yaitu variabel yang selama percobaan dipertahankan tetap.

6) Menganalisis Data

Analisis data merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Data dapat disajikan di dalam tabel, matriks, atau grafik. Data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistik dan nonstatistik. Tampilan data dapat berupa grafik batang, pie, histogram, gambar, maupun skema.

7) Menarik Kesimpulan

Kesimpulan merupakan penilaian apakah dalam sebuah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Apabaila dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam proses pengujian tidak terdapat cukup fakta yang mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi syarat keilmuan, yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya dan telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan secara pragmatis. Artinya, bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.

Referensi: belajarfisika451.wordpress.com, anasthohir.blogspot.com

Post a Comment for "MATERI PROSEDUR ILMIAH - FISIKA KELAS X"