Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SURAT CINTA UNTUK ADIK-ADIKKU


Untuk adik-adikku:

 Adita Deni Supriadi
yang Paling bisa menjaga semangat juangnya, selalu ceria dan pintar menutupi kesedihannya.
 Joko Supriyanto
yang super kalem, takzim dan tinggi analisisnya.
Wahyu Sudarmaji
yang imut gampang pura2 ngambekan, Moody, tapi loyal dengan pramuka.
Ferdian Aliyanto
yang super sibuk tapi tetap mencuri dan meluangkan waktunya untuk pramuka, ketawanya khas.
Pisces Feri Susanto
yang hobinya minta maaf walaupun kadang dia nggak salah.
Sanzaqi Tifani
yang pendiam, tapi punya semangat belajar yang tinggi.
 Rindang Rizaldi
Yang penampilannya sangar tapi hatinya baik, mau belajar dan mengakui kesalahan.
Yusuf Awaludin
yang kadang menghilang sesuka hatinya tapi tetap cinta sama pramuka.
Rosida Handayani
yang sering kurang percaya diri padahal sebenarnya punya potensi.
Maesaroh
yang paling sering Banyak nanya untuk hal-hal kebaikan. gigih dan bertanggunggjawab.
Zarotul Ngilmi
yang sering takut salah dan bingung sama hal yang sebenarnya sudah dimengerti.
Putri Pramisti Asih
yang paling banyak menggunkan kosa kata “baik pak (emot santun)” dalam komunikasi langsung maupun tidak langsung.
Elsa May Rahayu
yang kurang percaya diri, takut salah tapi multitalenta.
Tri Febriana Sari
yang sopan dan loyal berkontibusi. indah perangainya.
Nur Janah
yang kalem dan tidak banyak omong, tapi pemikir.

Di –
                Bumi Allah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Ini bukan ungkapan seorang guru kepada muridnya, bukan. Tapi ini adalah ungkapan hati seorang kakak kepada adik-adiknya. Kakak yang sebentar lagi akan ditinggalkan pergi oleh adik-adiknya. Kakak yang insyaaAllah mencintai dan membanggakan adik-adiknya selamanya. Sampai kapanpun.
Adikku..., jika memang hidup ini adalah sebuah perjalanan, maka wajar, saat manjalani hidup kita selalu sampai pada titik ditinggalkan atau meninggalkan. Selalu begitu. Ditinggalkan atau meninggalkan orang-orang yang kita sudah merasa nyaman dan merasa lebih baik didekatnya.

Pramuka SMAN 1 Mesuji Timur, bukan rumah yang asing bagiku. Dulu... aku juga ditempa dan dibina oleh mereka. Bahkan tidak bisa dinafikkan, pembentukkan karakter dan mentalku pertama kalinya adalah di Pramuka SMA. Setelah aku banyak diberi olehnya, mana mungkin aku meninggalkannya. Maka tak heran setiap ada agenda yang aku bisa menjangkaunya, aku ingin selalu terlibat didalamnya. Berawal dari TDKO aku mengenal beberapa diantara kalian, kemudian event PSR aku mulai mengenal kalian lebih dari sebelumnya. Sampai tiba masanya aku menyelesaikan studiku dan kembali ke kampung halamanku.

Guru-guruku yang dulu mengajari banyak hal, hari ini duduk disatu ruangan denganku, mengemban tugas yang sama, melakukan projek yang sama, seragam yang sama dan banyak hal lainnya yang serba sama. Tapi... sampai kapanpun mereka akan tetap menjadi guruku yang wajib kuhormati dan ku takzimi, yang telah memberi secercah ilmu hingga aku sampai di titik ini. Yang pahala jariahnya, akan terus mengalir sepanjang masa, seiring dengan gegap karya yang kulaksana, sungguh investasi yang sangat mulia dan tidak terhingga.

Hari berlalu, suatu ketika seorang pembina pramukaku yang dulu yang juga telah membina banyak ilmu pramuka kepadamu memanggilku dengan sikap candanya. “Deb.. kamu megang pramuka ya.” Simple kalimat itu, tapi begitu menohok dihatiku. Walau aku sudah berusaha menolak amanah itu, tapi tetap beliau lebih punya banyak alasan untuk menjadikanku sebagai pembina pramuka di ambalan yang dulu kuditempa.

Hari itu aku sungguh khawatir dan takut. Takut kalau tidak bisa menjalankan amanah yang diberikan. Takut kalau tidak bisa melanjutkan ukiran rekam jejak baiknya di eskul pramuka. Takut belum bisa menjadi contoh yang baik untuk kalian, takut akan banyak hal yang serba negatif tentang ketaklayakanku menjadi seorang pembina.

Dihari-hari ketakutanku itu, ada sekelompok orang yang berhasil melipur laraku, membuat diri ini bangkit dan keluar dari ketakutan semu. Orang itu adalah kalian, sekelompok anak-anak yang multi talenta, yang kiprahnya sudah tidak diragukan lagi oleh banyak orang dilingkungan sekolah. Setelah kucoba berkenalan dengan kalian, ternyata kalain mengasyikkan dan  membuat diri semakin optimis untuk bisa menjalani hari-hari dipramuka bersama kalian. Berjuang bersama dan membuat kisah serupa.

Aku ingat betul, di awal-awal aku resmi menjadi pembina kalian dipramuka. Ada banyak hal yang aku tuntut dari kalian, aku inginkan banyak hal perubahan di ambalan, aku berikan kalian banyak PR yang bisa jadi ada banyak hal yang kalian korbankan untuk mengerjakan PR-PR itu. bahkan sampai detik ini, PR itu belum berhasil kita kumpulkan dengan baik.

Sungguh setelah aku kaji ulang, bukan kalian yang salah dan tak becus menuntaskan tugas yang kuberikan. Tapi, akunya yang memberikan tugas tanpa perhitungan. Aku terlalu menginginkan sesuatu yang instan. Jadi untuk hal ini maafkan aku adikku...

Mungkin sudah sering aku selalu mengatakan maaf dan terimakasihh kepada kalian. Tapi entah rasanya maafku selalu ingin kuhaturkan pada kalian, karena aku merasa banyak salah dan khilaf dengan kalian, belum bisa menjadi sosok pembina yang baik bagi kalian. Begitupun dengan terimakasihku, ingin selalu kuutarakan sebab kalian telah banyak memberiku pelajaran tersurat dalam hidup ini.

Adikku... maafkan kakakmu ini yang belum bisa menjadi kakak yang terbaik, yang belum bisa memberikan contoh yang baik, yang masih banyak sekali kurangnya, yang masih banyak sekali khilafnya. Bahkan dengan atau tanpa sadar aku menunjukkan kelemahanku didepan kalian. Aku selalu menangis haru saat kata sayonara diucapkan pada setiap penghujung agenda yang kita jalankan bersama. Haru karena kita bisa menuntaskan bersama-sama walaupun ada banyak masalah yang mendera.

Terimakasih adikku untuk segala pengabdianmu, untuk segala dedikasimu, dan untuk segala pengorbananmu kepada ambalan selama ini, untuk Pramuka SMAN 1 Mesuji Timur. Aku yang baru bersamamu selama 3 semester terakhir ini saja begitu merasa, belum jika ditambah pengorbananmu sebelumnya pasti sudah luar bisa. Terimakasih kalian masih bertahan dan sudi mengabdi sampai titik akhir ini, karena banyak juga teman-temanmu yang putus ditengah jalan karena banyak hal. Semoga Allah mencatat segala yang kalian lakukan untuk pramuka sebagai amal baik yang berbuah pahala dan berujung syurga. Karena sungguh kita tidak pernah tahu amalan mana yang akan mengantarkan kesyurga-Nya.

Adikku... berjanjilah untuk tetap menjadi orang berdaya guna dimanapun kau berada, menjadi nyala unggun yang tidak hanya menyinari dirinya sendiri tapi juga orang disekelilingnya. Jadilah seperti nyiur yang penuh manfaat dari ujung hingga pangkalnya. Teruslah bersemangat melakoni kehidupan ini. Bekarya = Beribadah. Jangan lupa dijaga ibadahnya, solat lima waktunya, baca Qurannya. Karena saat tak ada satupun makhluk dibumi ini yang mau lagi mendengar curhatanmu, mendengar keluh kesahmu. Allah akan selalu bersamamu.

Selamat mengarungi kehidupan yang sesungguhnya...

Dari kakakmu,
Debi Pranata

Mesuji Timur, 16 April 2020
Di Keheningan malam, 00:34 WIB

Video dokumenter perjalanan selama kita bersama, jangan lupa ditonton ya dik :)


Terimakasih.


Post a Comment for "SURAT CINTA UNTUK ADIK-ADIKKU"