Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MOTIVASI NGERJAIN SKRIPSI #2



Baik kita lanjutkan seputar kisahku yang kuharap bisa kalian ambil pelajaran darinya. Buat yang belum baca part satunya, silahkan baca part 1 nya DISINI. Ok.

...Berlanjut...


Semester akhir itu banyak godaannya, perspektif akhir berapa itu terserah masing-masing kamu. Kalo aku ya semester 8 dan 9 itulah. Salah satu sahabatku pernah berkata kuliah yang paling asyik, nikmat dan membahagiakan itu ya semeseter akhir, dimana kita bebas merdeka tak ada tekanan, nggak ada jam kuliah, nggak ada yang ngatur, kita bisa bebas main kemana aja, berkarya apa aja, dan lain-lainnya. Pokoknya dititik ini kita bener-bener berdikari. Aku termasuk salah seorang yang yang ada dibarisan ini. gak papa si berkarya lewat apa aja, tapi bukan berarti kamu melupakan tugas akhirmu begitu saja. Kalo bahasa temen-temen “amanah orang tua”. Yang namanya amanah ya kudu segera diselesaikan jika sudah waktunya, dan kita adalah penanggungjawab tunggal atas amanah itu. Maksudku apapun aktifitas lain yang dijalanin disamping ngerjain skripsi kamu harus tetap fokus dan komitmen sama target yang sudah kamu buat. Jangan sampai deh satu minggu nggak menyentuh si dia (skripsi) sama sekali. Kasian kan dianggurin. KALO KAMU PUNYA SERATUS ALASAN UNTUK MENJAUHINYA, HARUSNYA KAMU MENCARI SERIBU ALASAN UNTUK TETAP BERSAMA DAN MENGGELUTINYA.

Ya, kedepan akan buanyak sekali hal yang bakal melenakan kamu dari benda satu itu, entah itu tawaran apa, kerjaan ini, aktifitas organisasi, dan lain-lain macam rupa dan bentuknya. Bisa jadi dan aku yakin hal lain itu lebih menggiurkan ketimbang kita duduk seharian nungguin dosen pembimbing yang kadang sampai sore sudah menjelangpun gak ketemu. Tersimpuh dihadapan banyak buku mecari teori yang nggak ketemu-ketemu. Dan lain-lain. Itu sangat membosankan. Disinilah letak ujiannya. Kadang kalo ada yang nanya “bagaimana skripsimu?” “mau lulus kapan?” itu baru jleg dihati. Tapi totally kegiatan-kegiatan tambahan untuk mengasah life skill kamu itu penting banget kok, asal kamu gak terlena dalam waktu lama, sejam dua jam gak papa.

Kalo kita sudah komitmen dan bener-bener sadar lahir batin bahwa aku harus segera wisuda, skrpisi harus segera aku selesaikan, dan sudah merasuk kealam bawah sadar kita. Maka kelar urusan. Dua dari tiga orang yang aku tanya “sudah ngerjain bagian awal?, revisian kemarin sudah selesai?” dengan nada rendah dia menjawab “belum”. Lanjut aku lontarkan pertanyaan, “belumnya kamu memang kamu bener-bener lagi banyak kerjaan atau waktu lebih banyak kamu habiskan untuk bermalas-malas ria dan melakukan hal yang unfaedah?”. Dan dia menjawab jawaban kedua. Aku menyimpulkan bahwa kebanyakan orang yang sering menunda lulusnya, ‘padahal ingin segera lulus’ itu terkesan nggak serius, aku ulangi nggak serius. Ya, coba kalo serius, pasti nggak ada deh kata males-malesan begitu. Jadi harus serius. Kita kudu peka kalo si dia itu maunya kita seriusin. J

Tentang romantika bimbingan, tidak bermaksud sombong, aku termasuk orang yang masa bimbingannya nggak lama. Sampe ngadep berkali-kali dan banyak revisian. Itu semua bukan tanpa sebab. Karena aku memantaskan diri. Ya memantaskan diri. Bahwa tidak jarang aku mendengar cerita kawan-kawan yang di acc karena dosennya sudah bosen bimbingan. Artinya disini yang dilihat adalah daya juang kita, seberapa antusias kita, seberapa serius kita, dan seberapa ingin kita cepet selesai. Tunjukkan keseriusan dosen kita kedosen pembimbing.

Hal salah yang kadang aku lakukan selama ngerjain skripsi adalah saat aku menemui kesulitan, bingung tentang teori yang dimaksud, data tidak sesuai yang kita harapkan, dan masalah lain-lain, aku malah mager mengerjakannya dan seperti meninggalkannya beberapa saat. Harusnya jangan, justru dengan banyaknya masalah-masalah yang ada dalam skripsi kita, harusnya menjadi alasan kita untuk sering nemuin pembimbing. Kadang bahkan sering aku lupa bahwa dengan kata utama yang tersirat di belakang kata dosen, ‘pembimbing’, kadang aku takut-takut kalo ditanya gak paham dan lain-lain. Tapi jangan, mereka adalah pembimbing kita dalam ngerjain skripsi dan akan menunjukkan jalan kecerahan saat kita mendapatkan kesusahan. insyaAllah.

Suda agak banyak ya.. hehehe, closing saja deh.

Terakhir, jangan lupa berdoa untuk dimudahkan, untuk dijauhkan dari rasa kemageran, untuk disegerakan, dan hal-hal baik lainnya. Jangan lupa minta doa juga sama kedua orang tua. Kalau sudah, lanjut maksimalin ikhtiar semampu yang kamu bisa, ya jangan hanya ikhtiar sebatas yang kamu mau. Walaupun ini terakhir tapi harus diutamakan. Karena untuk apa si kita meresahkan (dengan berlebihan) urusan-urusan dunia kalau nyatanya sejak sebelum kita lahir sudah digariskannya. Tanpa Allah, Tuhan semesat alam, kita bukan apa-apa dan nggak berarti apa-apa. Dekati Allah sedekat-dekatnya, lalu ajukan segala permintaan baikmu, termasuk urusan skripsimu.

Yang jelas skripsi itu menurutku harus kita cintai dengan sepenuh hati, ya bener-bener sepenuh hati. Kalo udah cinta kelar urusan. Jangankan cuman buat skripsi, demi cinta bandung Bondowoso saja bisa membuat seribu candi dan dua sumur untuk Roro Jonggrang dalam waktu satu malam. Walaupun pada akhirnya Bandung Bondowoso...(ingetkan kelanjutannya) itu karena cinta. Karena memang kekuatan cinta itu luar bisa. Maka cintailah segala kelebihan dan kekurangannya, jangan mencintai kelebihannya saja... tet. Krik.

Satu lagi, skripsi harus banyak dikerjain, jangan banyak dipikirin.

Salah sahabatku berhasil mengerjakan skripsi dalam waktu satu minggu, dan aku tertarik untuk mengisahkan ceritanya, tunggu ya... insyaAllah segera dirilis.

Kurasa sekian tulisan dengan topik skripsi ini, aku dengan sadar dan kerendahan hati mohon maaf banget kalo ada statment yang kurang pas menurut temen-temen, atau jauh dari kata benar.

Aku berdoa, dimanapun temen-temen berada, semoga selalu dimudahkan segala urusan baiknya, termasuk skripsi. SELAMAT BERPROSES untuk menjadi ORANG HEBAT.

Post a Comment for "MOTIVASI NGERJAIN SKRIPSI #2"