Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MUDIK LEBARAN KE MESUJI 2018

From Google
Suara anak mesuji – mudik katanya sih salah satu tradisi yang Cuma ada di Indonesia, belum pernah si jelang lebaran diluar negeri, dua atau tiga tahun lagi mungkin. Aamiin.

Tradisi pulang kampung ini jadi topik hangat dan fenomenal setiap tahunnya. Dari pak polisi yang sibuk nyiapain posko keamanan mudik (terimakasih pak polisi), tempat-tempat umum dengan rest areanya, juga tak ketinggalan ibu-ibu sampai nenek-nenek nyiapin unter-unter atau kembang goyangnya (jajanan lebaran).

Tradisi tanpa mengenal kasta ini selalu menyita perhatian publik setiap tahunnya, postingan temen-temen dimedia sosialpun mejelang lebaran berubah seketika bahas mudik dan segala persiapannya, begitupun gaya hidupnya. Berita online maupun cetak juga tak luput dari kabar mudik dari berbagai daerah.

Semua berbahagia, semua bergembira menyambut hari kemenangan satu syawal. kemenangan yang hakiki didapatkan baginya yang dengan sungguh-sungguh beribadah sebulan penuh dibulan ramadhan. Karena mudik dan lebaran hak semua orang, maka siapapun berhak merayakan kemenangan itu dengan cara masing-masing – tapi tetap tertib ya.

Sama seperti para perantau lainnya. Akupun juga ingin segera mungkin berjumpa dengan bapak mamak dan sanak keluarga disana. Disana mana? Mesuji. Ya kampung halaman tercinta ini selalu menari-nari dipelupuk mata seolah melambai dan berkata “cepet pulang, ada banyak kebahagiaan disana” - sweet.

Pagi ini, tiga puluh menit berlalu sembari dengerin lagu Siti Nur Haliza yang judulnya air mata syawal (kalo belum pernah dengerin – silahkan dengarkan. Dijamin bakal pengen pulang kampung) aku  sibuk ngepoin kabar temen-temen baik yang sudah, hampir, belum, atau sedang mudik ke Mesuji disalah satu grup medsos, sampai-sampai salah satu temen bilang “mau buat pamflet ya deb?” mungkin karena pertanyaan-pertanyaanku yang nggak biasa. Langsung saja berikut hasil obrolan hangat kami pagi ini.

Tarif mudik 2018
 
Eka Retno's Photo
BUS PUSPA >
B.lampung – Mesuji Rp. 60.000 (berangkat jam 13.00 – 19.00)
B.lampung – unit 2 RP. 40.000 (hampir disetiap jam ada)
B.lampung – menggala Rp. 30.000 (hampir disetiap jam ada)
BUS EKONOMI >
Bandar lampung – KTM Rp. 80.000 (jam 09.00)
Unit 2 – Mesuji KTM Rp. 40.000 (antara jam 10.00-15.00)
TRAVEL >
Bandar lampung – KTM Rp. 130.000 (sesuai kesepakatan)
Unit 2 - Mesuji KTM Rp. 50.000
MOTORAN >
Berkisar antara Rp. 40.000 – Rp. 60.000 (sesuka hati)

Nah itu dia beberapa tarif alternative yang bisa teman-teman pilih jika hendak pulang kampung atau mudik ke Mesuji. Sumber data bus puspa valid dari loket puspa. Lain-lain dari pengalaman pribadi teman-teman. Jadi nggak mahalkan. Ayo ke Mesuji.

Kondisi > H-6 jelang lebaran kondisi jalan masih terkendali. Dua hari yang lalu dari postingan ini diterbitkan fajar salah seorang rekan dengan berkendara motor, jam 6 berangkat dari Bandal Lampung jam 9.30 sampai di Mesuji, perjalanan lancar, tanpa kurang suatu apapun. Kalau kendaraan umum memang sudah tergolong ramai penumpang, dan jangan heran kalau di deket-deket lebaran gini bakal padet, dan seolah seisi ruangan mobil karbon dioksida semua kadang juga bercampur karbon monoksida. Berbahaya. Jangan lupa pakai masker ya.
Dokumentasi Pribadi
Kalau di Mesuji sendiri, berdasarkan data yang diberi oleh informan asal simpang pematang mengatakan bahwa warga Mesuji sudah mulai persiapan menyambut hari kemenangan. THR dari berbagai pihak yang terlibatpun sudah diberi. Tapi sayang suasana disana semakin hari semakin panas (PR kita ini untuk menyejukkan Mesuji tercinta) jika panas, bisa dipastikan jalanan berdebu, jika berdebu dipastikan akan menggangu perjalanan, jika perjalanan terganggu besar kemungkinan semua orang males untuk keluar rumah. Hehe. Premis-premis yang saling berhubungan, bisa konjungsi, disjungsi, atau lainnya tergantung cara pandang seseorang.

Mudik kali ini, menurut mereka sangat mengesankan, dengan penuh rasa syukur dan bangga bilang Alhamdulillah H-6 bisa pulang kampung. Memang si biasanya H-2an baru bisa balik kampung, maklum aktivis. Lainnya juga bilang senang karena bisa kumpul sama keluarga, serta tanggapan-tanggapan positif lainnya. Mari kita nikmati teman, kita sambut kemenangan ini dengan suka cita. Tapi ingat dengan kemuliaan-kemuliaan di sepuluh terakhir ramadhan ini. Jangan sampai persiapanmu mengganggu hubungan baik kamu dengan Rabbmu. Yakin umur kita sampai di satu syawal? Wallahualam. Mari berlomba-lomba dalam kebaikan.

Baiklah itu saja yang bisa saya gambarkan tentang mudik ke Mesuji, bahasan yang kesana kemari ini semoga bermanfaat ya.

Thanks to: Eka Retno Prianti, Siswati Arningtyas, Lulu’ul M, Aldo, Hesti Desi, Chandra Hardiyanto, Fajar Maulana, Khoirunnisa, SE, Binti Listiani, and Indriani S.U.


1 comment for "MUDIK LEBARAN KE MESUJI 2018"